Kamis, 28 Februari 2019

TPA Bappenas Numerik


TPA Bappenas Numerik


TPA Bappenas Numerik – TPA dirancang untuk mengungkap potensi intelektual, yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang jika yang bersangkutan mengikuti jenjang pendidikan S2 atau S3. UPP-TPA dapat memberikan pelayanan penyelenggaraan TPA melalui kerjasama dengan lembaga pengguna tes yang bermaksud mengadakan seleksi penerimaan pegawai, mutasi dan promosi jabatan, atau penerimaan mahasiswa baru jenjang pendidikan S2 dan S3.


Soal TPA OTO Bappenas terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal dibagi dalam 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes numerik, dan tes penalaran. Kali ini kami akan membahas TPA Bappenas Numerik. Tes angka numerik berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dibidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes seri angka dan tes logika angka. Thursone mengemukakan bahwa tes kemampuan numerik ini adalah salah satu kemampuan mental utama, mengukur kemampuan berpikir yang berkaitan dengan bilangan dan konsep bilangan atau angka-angka. Faktor penting pengerjaan tes iq semacam ini terletak pada ketelitian dan kecermatan.

Salahsatu jenis Tes TPA Bappenas Numerik adalah deret. Pada tes ini Anda diminta untuk menentukan hubungan-hubungan  yang berlaku dari satu bilangan ke bilangan yang lain. Anda juga menentukan bilangan yang hilang dengan menggunakan pola yang sama pada deret tersebut. Anda harus memperhatikan perubahan satu bilangan ke bilangan yang lain. Pastikan bilangan yang ada memiliki pola bilangan yang sama.

Untuk soal TPA Bappenas Numerik ini Anda harus sering-sering berlatih dan mencoba menyelesaikan soal-soal sejenis agar dapat melalui tes deret bilangan dengan sukses. Tes ini membutuhkan ketelitian atau kejelian yang tinggi.

Tipe Deret Bilangan yang Sering Digunakan Dalam Tes
  • Fibonanci
Deret Fibonanci adalah deret bilangan dimana dua angka pertama merupakan angka awal yang nantinya akan di jumlahkan pada angka ketiga.
  • Tingkat
Deret tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat. Deret tingkat relatif cukup sulit dibandingkan dengan tipe deret yang lain.
  • Larik
Deret larik adalah deret bilangan yang terdiri dari beberapa subderet. Subederet dapat berupa beberapa larik.
  • Kombinasi
Deret kombinasi adalah deret yang aturannya merupakan kombinasi dari deret fibonanci, deret bertingkat, dan larik.
Tips dan Trik Menyelesaikan Soal TPA Bappenas Numerik
  • Carilah perubahan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya. Cek juga apakah pola ini berlaku pada hubungan angka yang lain.
  • Jika polanya sama, maka terapkan pola tersebut ke angka selanjutnya
  • Jika Pola barisan angka atau huruf sudah ditemukan, cek kembali pola yang berlaku secara keseluruhan.
  • Temukan jawabannya dan kerjakan semua langkah penyelesaian soal dengan teliti.
Setelah memahami tipe soal, deret bilangan yang sering di gunakan dalam tes, serta tips dan trik cara supaya mudah dalam menyelesaikan Soal TPA Bappenas Numerik, maka akan lebih lengkap rasanya bila kami juga memberikan Contoh Soal TPA Bappenas Numerik. Nah, selengkapnya bisa di lihat dibawah ini.
  1. 18, 23,  19,  25,  22,  29  …,  …
A. 25 dan 34
B. 23 dan 33
C. 27 dan 35
D. 25 dan 35
E. 24 dan 32
Jawaban:
Terdapat dua pola yang berlaku:
Pola pertama ditambahkan dengan bilangan ganjil yang berurutan naik.
18 + 1 = 19
19 + 3 = 22
22 + 5 = 27
Pola kedua ditambahkan dengan bilangan genap berurut naik.
23 + 2 = 25
25 + 4 = 29
29 + 6 = 35
Jadi jawaban yang tepat adalah 27 dan 35. Jawaban : C
  1. 30, 32,  33,  35,  42,  48,  …,   …,  63
A. 40 dan 52
B. 54 dan 60
C. 42 dan 52
D. 55 dan 59
E. 50 dan 60
Jawaban:
Terdapat tiga pola:
Pola pertama ditambahkan 5,
30 + 5 = 35
35 + 5 + 40
Pola yang kedua ditambahkan 10,
32 + 10 = 42
42 + 14 = 52
Pola yang ketiga ditambahkan 15,
33 + 15 = 48
48 + 15 = 63
Jadi, jawaban yang tepat adalah 40 dan 52. Jawaban A
  1. 4, 17,   8,   14,   16,   11,   32,   28,  …,  …
A. 66 dan 4
B. 58 dan -3
C. 60 dan 3
D. 64 dan 5
E. 61 dan 2
Jawaban:
Terdapat 2 pola dalam deret ini:
Pola dikali 2, yaitu 4, 8, 16, 32.
Pola berkurangi 3, yaitu 17, 14, 11 dan 8.
Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah
Pola dikalikan 2, bilangan setelah 32 adalah 64
Pola dikurangi 3, bilangan setelah 8 adalah 5
Jadi jawaban yang tepat adalah 64 dan 5. Jawaban D
  1. 13, 14,  17,  22,  29,  38,  …
A. 45
B. 47
C. 49
D. 50
E. 51
Jawaban:
Pola yang berlaku adalah dengan menambahkan angka ganjil dimulai dengan angka 1:
13 + 1 = 14
14 + 3 = 17
17 + 5 = 22
22 + 7 = 29
29 + 9 = 38
Jadi, bilangan yang dicari adalah 49. Jawaban C.
  1. 5, 7, 50, 49, 500, 343, ….
A. 5.490
B. 5.000
C. 3.500
D. 2.401
E. 4.900
Jawaban:
Terdapat 2 pola dalam deret ini:
Pola pertama di kali 10 : 5, 50, 500
Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343
Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343
Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah 5000. Jadi jawabannya B

  1. 50, 40,  100,  90, ….,  140,  200,  190
A. 150
B. 140
C. 130
D. 120
E. 135
Jawaban:
Untuk menjawab soal diatas erhatikan angka yang bercetak tebal dengan yang tidak, di setiap angka untuk golongan yang bercetak tebal akan ditambahkan 50 begitu pula sebaliknya.
50, 40, 100, 90, …., 140, 200, 190
Angka yang tepat untuk mengisi deret yang kosong adalah 150. Jadi, jawabannya A

Itulah 6 Contoh TPA Bappenas Numerik untuk materi deret angka yang bisa Anda pelajari sebelum terjun langsung untuk menjawab soal-soal latihannya. Sebenarnya mengerjakan soal penalaran numerik sangat menyenangkan, jika kita sudah paham pola dari barisan yang ada. Kunci supaya kita bisa lincah mengerjakan soal seperti ini hanya satu yaitu perbanyak latihan soal. Semakin banyak latihan semakin mudah dapat polanya, semakin mudah dapat polanya semakin cepat cara kerjanya, dan waktu yang Anda gunakan untuk mengerjakan soal menjadi sedikit/singkat. Semoga bermanfaat….

Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya pelatihan TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Apa Saja Manfaat  Pelatihan TPA ?


Konsultan sukses-tpa berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.


Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.


Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.

Tempat & Waktu


Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan lihat disini) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok



Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang




TPA Bappenas Numerik

Senin, 04 Februari 2019

Soal TPA Bappenas Terbaru


Soal TPA Bappenas Terbaru



Soal TPA Bappenas Terbaru – Tes potensi akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dibungkan dengan kecerdasan seseorang. Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN.


Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S1 dan S2. Adapun Tes Potensi Akademik ini umumnya memiliki 3 jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, dan tes logika.
  • Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (Persamaan kata), antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.
  • Tes angka mengukur kemamuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berfikir terstruktur, dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmatik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka, dan tes angka dalam cerita.
  • Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita, dan tes logika diagram.
Nah kali ini kami akan membagikan Soal TPA Bappenas Terbaru yang dapat anda pelajari sebagai persiapan TPA Bappenas. Berikut merupakan Soal TPA Bappenas Terbaru  yang mungkin sering di keluarkan pada soal-soal TPA nantinya. Pahami Soal TPA Bappenas Terbaru  dengan seksama supaya paham dan bisa ingat pada Waktu tes TPA nantinya.

Sinonim
  1. DUKTUS
A. pembuluh
B. kain pembalut
C. mual
D. Duafa
E. Dumping

  1. PARADOKS
A. kerangka pikir
B. seolah-olah berlawanan
C. paradise
D. parallelogram
E. parameter

  1. BONANZA
A. judul film
B. kemakmuran
C. kobo
D. Kesedihan
E. kebahagiaan

  1. SELOKA
A. bejana
B. kendi
C. seloki
D. sajak
E. Lagu

  1. NADIR
A. luar biasa
B. cerdas
C. tinggi sekali
D. rajin
E. jujur

Antonim
  1. ABSURD
A. Ceroboh
B. Nekat
C. Nakal
D. Sulit
E. Masuk Akal

  1. ANGGARA
A. Bahagia
B. Harmonis
C. Sengsara
D. Seimbang
E. Sombong

  1. TAKZIM
A. Lazim
B. Yakin
C. Patuh
D. Hormat
E. Acuh

  1. SEKULER
A. Kedua
B. Duniawi
C. Keagamaan
D. Telepon
E. Paham

  1. EKLEKTIK
A. Radikan
B. Spiritual
C. Konklusif
D. Cemerlang
E. Tak pilih-pilih

Padanan Hubungan
  1. HUKUM : PENDUDUK
A. demokrasi : komunis
B. senjata : damai
C. kekang : kuda
D. bandit : polisi
E. tiran : despot

  1. EPISTOMOLOGI : KRONOLOGI
A. keabadian : sejarah
B. filsafat : terapan
C. kebenaran : waktu
D. ruang : waktu
E. masa lampau : masa depan

  1. AFFIRMASI : PETUNJUK
A. berkata : menolak
B. mengikut : melawan
C. konfirmasi : rejeksi
D. ditahan : didenda
E. keadaan : relasi

  1. PENGUKURAN : EVALUASI
A.data : kenyataan
B. evaluasi : kebijakan
C. awal : akhir
D. sebab : akibat
E. data : interpretasi

  1. KAKU : RAMAH
A. saturnus : venus
B. swiss : alpen
C. nirwana : surga
D. allegro : adagio
E. jin : setan

Kecepatan Menghitung
  1. Berapakah nilai dari 3 2/5 – 0,45?
A. 2 7/20
B. 2 17/20
C. 2 19/20
D. 3 7/20
E. 3 9/20



  1. Satu adalah berapa persen dari 125?
A. 0,75 %
B. 0,80 %
C. 75 %
D. 80 %
E. 85 %

Deret Angka & Huruf
  1. 123 27 234 256 345 …
A. 235
B. 257
C. 456
D. 1024
E. 3125

  1. c b  a  p  q  f  e  d  r  s …
A. g
B. h
C. i
D. t
E. u
Penarikan Kesimpulan
  1. Jika x = 0,375% dari 5,43 dan y = 5,43% dari 0,375, maka …
A. x > y
B. x < y
C. x = y
D. hubungan antara x dan y tak dapat ditentukan

Matematika (Soal Cerita)
  1. Seorang penjual telur membeli telur dengan harga Rp100.000,00 untuk dijual kembali. Jika ia menginginkan laba 25%, berapa harga penjualan telur tersebut?
A. Rp155.000,00
B. Rp145.000,00
C. Rp135.000,00
D. Rp125.000,00
E. Rp115.000,00

  1. Sebuah bejana berbentuk silinder berisi air 1/3-nya. Jika ditambah air sebanyak 3 liter lagi, bejana tersebut menjadi berisi 1?2-nya. Berapa literkah kapasitas bejana itu?
A. 20 liter
B. 18 liter
C. 17 liter
D. 16 liter
E. 15 liter

Penalaran
  1. Andini selalu pergi berpariwisata di akhir pekan. Tidak semua tempat wisata terletak di luar kota. Jadi …
A. Andini selalu pergi berwisata di luar kota
B. Andini tidak suka berwisata ke luar kota
C. Kadangkala Andini berwisata di dalam kota
D. Kadangkala Andini tidak berwisata di akhir pekan
E. Tempat wisata lebih banyak terdapat di dalam

  1. Semua penyelam adalah perenang. Beberapa pelaut adalah penyelam. Jadi …
A. semua pelaut adalah perenang
B. beberapa pelaut adalah perenang
C. beberapa perenang bukan pelaut
D. beberapa penyelam bukan pelaut
E. tidak dapat ditarik kesimpulan

  1. Semua kuda tidak bertanduk. Harimau tidak memamah biak. Jadi …
A. kuda tidak memamah biak
B. harimau tidak bertanduk
C. harimau tidak bertanduk dan tidak memamah biak
D. kuda dan harimau tidak bertanduk dan tidak memamah biak
E. tidak dapat ditarik kesimpulan

Tes Potensi Akademik (TPA) itu sebenarnya mudah apabila kita tahu trik untuk menghadapinya, gampang untuk dikerjakan apabila tahu cara menjawabnya. Untuk menghadapi tes TPA ini Anda harus banyak berlatih, berlatih dan berlatih contoh Soal TPA Bappenas Terbaru. Selain dengan perbanyak latihan mengerjakan soal tes potensi akademik, Anda bisa juga mengikuti Pelatihan Tes Potensi Akademik.

Mengapa Pelatihan TPA  Penting?
Dari hasil pengamatan kami, secara umum calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan  bangku kuliah di perguruan tinggi atau tempat belajar formal terakhir  mempunyai skor Tes Potensi Akademik yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang  baru lulus. Ini wajar-wajar saja, karena otak kita kan seperti otot tubuh kita. Contohnya jika kita lama tidak olah raga renang, tiba-tiba disuruh renang 100 meter sekaligus, mungkin kita tidak akan kuat. Kita perlu latihan dulu sebelum bertanding. Anda pasti tahu kan, bahwa setiap olah ragawan mempunyai pelatih. Oleh karena itu, sebelum bertanding di tes TPA mungkin ada baiknya Anda mengikuti pelatihan TPA.

Bagi peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor  yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda.  Peserta yang jurusan IPA atau eksakta mempunyai skor yang relatif lebih tinggi bila dibandingkan peserta dengan latar belakang IPS atau non eksakta.  Apalagi  Anda sudah meninggalkan dunia hitung-hitungan yang sifatnya teoritis matematik mungkin sudah 5, 10, 15 atau bahkan 20 tahun yang lalu. Untuk membantu Anda yang ingin menaikkan skor TPA, kami menyiapkan program pelatihan TPA dan juga ada private TPA secara khusus.

Info lebih lanjut KLIK WhatsApp Sekarang






Soal TPA Bappenas Terbaru